BENGKALIS – Walaupun kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa hari terakhir ini masih nihil. Pemkab Bengkalis bersama Forkompinda dan Dinas terkait melaksanakan Rapat koordinasi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan dan menghasilkan keputusan kabupaten Bengkalis ditetapkan siaga Karhutla.
Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bengkalis Andris Wasono dilaksanakan di Aula Kantor BPBD kabupaten Bengkalis, Rabu (06/03/24).
Tampak hadir perwakilan Forkopimda juga hadir, seperti Kabag Ops Polres Bengkalis Kompol Nurman dan Pasi Ops Kodim 0303/Bengkalis, Kapten Arh Yogi S serta perwakilan dari Manggala Agni Daops Sumatera VI/Siak dan Kajari diwakili Moh Jorico Wibisono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, ED Efendi, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Syafri dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkalis Sufandi.
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bengkalis hari ini sudah nihil titik api, Hal ini diungkap langsung Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis Sufandi di Kantor BPBD kabupaten Bengkalis, Rabu (06/03/24). Sebelumnya Bengkalis memang sempat terpantau 26 hotspot dan 8 firespot atau kebakaran di beberapa kecamatan. “Total lahan yang terbakar dari awal tahun sampai saat ini sekitar 14,33 hektare lebih,” ungkapnya.
Kebakaran lahan terakhir berhasil dipadamkan terjadi di Kecamatan Pinggir Kondisi di sana berhasil dipadamkan secara total pada tanggal 4 Maret kemarin. BPBD Bengkalis melihat kondisi cuaca saat ini sudah mulai masuk musim panas dan beberapa daerah mulai kering.
Meskipun demikian sebagian wilayah kabupaten Bengkalis juga masih ada wilayah yang terjadi hujan. “Melihat kondisi ini kita sudah siap siaga untuk melakukan antisipasi Karhutla. Peralatan dan petugas di lapangan setiap kecamatan sudah mempersiapkan diri. Jika terjadi Karhutla mereka sudah siap turun,” terangnya.
BPBD Bengkalis juga sangat berterima kasih kepada terutama kepala Desa, masyarakat desa yang sigap memberikan informasi saat Karhutla terjadi kepada petugas. Informasi yang cepat sampai kepada petugas membuat penanganan Karhutla bisa teratasi lebih cepat.
Bupati Bengkalis Kasmarni juga sudah beberapa kali memberikan peringatan kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. “Begitu juga bagi warga yang beraktifitas bekerja di kebun dan hutan untuk tidak lalai membuang puntung api saat berada di hutan,” jelasnya. Status Siaga Karhutla Dengan beberapa kejadian Karhutla yang sudah muncul di Bengkalis, BPBD Provinsi Riau sudah meminta Bengkalis untuk menetapkan status siaga Karhutla.
Permintaan provinsi ini perlu ditindaklanjuti BPBD Bengkalis, rencananya sore ini akan digelar rapat koordinasi bersama stackholder terkait. Kemungkinan dalam rapat nanti juga akan dibahas penetapan status darurat kebakaran hutan dan lahan. “Kita lihat saja nanti, kalau memang kesepakatan bersama perlu ditetapkan kita akan tetapkan,” jelasnya. Sufandi mengatakan, dengan penetapan status siaga darurat Karhutla sebenarnya membuat banyak kemudahan yang akan didapat untuk pemadaman Karhutla.
Diantaranya jika terjadi kebakaran BPBD Provinsi bisa mengerakkan pihak terkait yang ada di provinsi Riau untuk membantu pemadaman. “Termasuk mengerahkan helikopter pemantau Karhutla, dan helikopter water bombing untuk membantu memadamkan api jika terjadi kebakaran di Bengkalis,” terangnya.
Selain itu regu regu pemadam lain yang berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan juga bisa dikerahkan ke wilayah Bengkalis jika terjadi Karhutla. Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bengkalis Andris Wasono membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Bengkalis Tahun 2024, Rabu (06/03/2023), di Ruang Rapat Kantor BPBD Kabupaten Bengkalis.
Sebelumnya, dijelaskan Andris sebagai daerah yang rawan bencana karhutla, baik yang disebabkan faktor alam maupun oleh ulah manusia, hingga saat ini, kita masih belum dapat sepenuhnya mampu meniadakan risiko bencana karhutla tersebut. “Namun demikian, paling tidak, upaya kita untuk mengurangi tingkat risiko terjadinya karhutla tentunya harus kita lakukan, dengan cara mengindetifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi, serta perlu dilakukan secara komprehensif, multi sektor, terpadu dan terkoordinasi”, ungkapnya.
Sebagai Perangkat Daerah yang menangani bencana, Andris berpesan kepada BPBD dalam penanggulangan karhutla, agar memberdayakan seluruh sumberdaya yang ada, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khusus kepada Camat, Bupati juga berpesan, agar membangun koordinasi dengan kelurahan dan desa, untuk bersama-sama menyusun strategi, agar semua lini bergerak cepat dalam melakukan pencegahan dan penanganan karhutla.
“Kami juga minta agar lurah dan kepala desa untuk terus mengedukasi serta memberikan pemahaman kepada masyarakat serta ikut melakukan pemantauan, dan jika ditemukan titik api segera tangani dan laporkan ke tim yang telah dibentuk untuk segera dibantu penanganannya”, pesannya mengakhiri.
Dan perwakilan Forkompinda juga menyampaikan penanggulangan dan penanggulangan Karhutla dan rapat memutuskan hasil antara lain, 1. Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla 2024 2. Melaporkan Jumlah data Personil dan Satpras Masing masing Instansi Terkait Penanganan Karhutla 3. Rapat berikutnya pelaksanaan Patroli Bersama 4. Data angggaran penanggulangan bencana di setiap desa dari ABPDes Hasil Rakor penanggulangan kebakaran hutan dan lahan kabupaten Bengkalis akan di diteteskan dengan surat keputusan Bupati Bengkalis.
#pusdalopspb #pusdatin
Sumber Redaksi : Yulistar PWI Bengkalis
Berita Lainnya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kab. Bengkalis tingkatkan Patroli didaerah Rawan Bencana Banjir saat curah hujan dan air pasang tinggi
RESPONE CEPAT BPBD BENGKALIS ATASI BENCANA KARHUTLA DI AWAL TAHUN 2022